Salib, yang terletak di altar tinggi Gereja Santa Maria del Santo Spirito di Florence adalah salah satu patung paling terkenal di Italia. Pahatan dan ukiran Michelangelo Buonarroti ini terbuat dari kayu polikrom dan diyakini sebagai karya master yang tak tertandingi hingga saat ini. Meskipun ada dua patung salib yang diyakini sebagai maha karya Michelangelo, beberapa kaum masih belum sepenuhnya yakin tentang keaslian fakta tersebut.
Patung ini terkenal karena salib yang menggambarkan patung Yesus telanjang. Salib ini diyakini telah diproduksi selama masa muda Michelangelo dan selesai dibuat sekitar tahun 1492. Semasa pengerjaan patung ini, ia membutuhkan waktu kurang lebih 5 tahun lantaran harus membuat bentuk seluruh tubuhnya persis seperti Yesus. Dan berikut sejarah terjadinya Yesus mengapa harus disalib.
Baca Juga : Sejarah Ukiran Dan Pahatan Michelangelo’s David
Rasa Sakit dan Malu
Setiap upaya untuk memahami penderitaan Kristus harus memperhitungkan fakta bahwa dua ribu tahun tradisi Kristen yang saleh telah menjinakkan salib. Sehingga sulit bagi para kaum untuk menyadari bagaimana hal itu dilihat pada zaman Yesus. Aspek penyaliban yang menyakitkan dan memalukan telah menjadi kabur dan tidak peduli apa yang mereka tentang cara eksekusi itu. Hal tersebut sama sekali tidak berarti sama bagi mereka yang hidup pada abad pertama.
Penyaliban Historis
Makna teologis salib tidak dapat dipisahkan dari peristiwa historis dan fisik awaktu itu. Jenis salib yang digunakan akan bervariasi sesuai dengan bentuknya yaitu “X, T dan t”. Makna ini adalah bentuk yang paling umum. Ketinggian salib juga penting, biasanya kaki korban tidak lebih dari satu atau dua kaki di atas tanah. Hal ini ditujukan agar agar binatang buas dan anjing pemulung yang umum di kota bisa memakan mayat. Ia dihukum anggota tubuh terentang dan mereka melihat pasak sebagai nasib mereka.

Paku
Paku adalah bahan dasar yang digunakan untuk menusuk korban ke pohon. Pada tahun 1968 di sebuah pemakaman di Gi’vat Ha-Mivtar dekat Yerusalem, sebuah buldoser menggali sisa-sisa kerangka seorang pria bernama “John” yang telah disalibkan. Karena dirinya telah melakukan suatu dosa besar pada jaman itu.
Telanjang di Depan Umum
Penyaliban selalu bersifat publik bahkan tempat yang paling menonjol telah dipilih. Biasanya di persimpangan jalan, di teater atau di tempat lain di dataran tinggi. Alasannya adalah untuk mengintensifkan rasa penghinaan sosial dan pribadi. Para korban biasanya disalibkan tanpa busana. Yahudi melakukan eksekusi agar korban mengenakan cawat. Dalam Alkitab, ketelanjangan fisik sering kali merupakan simbol rasa malu dan malu rohani.
Simbol Penghinaan
Penekanan simbolik salib di dunia kuno juga terlihat dalam praktik menggantung atau menyalib mayat seorang pria yang telah dieksekusi dengan cara lain. Apa alasan yang mungkin ada untuk melakukan ini, kecuali untuk menjadikan namanya atau reputasinya sebagai penghinaan sosial yang paling buruk.